Kamis, 25 September 2014

LOGO SMPN 1 TAROGONG KIDUL

Menghitung Subnetting, IP Address Host dan Broadcast Lengkap

Sabtu, 24 Mei 2014

Menghitung Subnetting, IP Address Host dan Broadcast Lengkap


Berikut Adalah bahan Bacaan  Tentang Perhitungan Subnetting, yang menurut saya bagus untuk di jadikan referensi.

 

http://img.tfd.com/cde/CLASSABC.GIF

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
  5. Subnet
    192.168.1.0
    192.168.1.64
    192.168.1.128
    192.168.1.192
    Host Pertama
    192.168.1.1
    192.168.1.65
    192.168.1.129
    192.168.1.193
    Host Terakhir
    192.168.1.62
    192.168.1.126
    192.168.1.190
    192.168.1.254
    Broadcast
    192.168.1.63
    192.168.1.127
    192.168.1.191
    192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
  5. Subnet
    172.16.0.0
    172.16.64.0
    172.16.128.0
    172.16.192.0
    Host Pertama
    172.16.0.1
    172.16.64.1
    172.16.128.1
    172.16.192.1
    Host Terakhir
    172.16.63.254
    172.16.127.254
    172.16.191.254
    172.16.255.254
    Broadcast
    172.16.63.255
    172.16.127.255
    172.16.191.255
    172.16..255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan ;)
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya ;)
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
. REFERENSI
  1. Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
  2. Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
  3. Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.
Berikut soal latihan, tentukan :
a) Alamat Subnet Mask,
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
d) Jumlah Host yang dapat digunakan,
e) serta Alamat Subnet ke-3
dari alamat sebagai berikut:
1. 198.53.67.0/30
2. 202.151.37.0/26
3. 191.22.24.0/22
Saya coba berhitung-hitung seperti demikian
1. 198.53.67.0/30 –> IP class C:
Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 – 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:

Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.252
  • Alamat Subnet: 198.53.67.0, 198.53.67.4, 198.53.67.8, 198.53.67.12, … , 198.53.67.252
  • Alamat Broadcast: 198.53.67.3, 198.53.67.7, 198.53.67.11, 198.53.67.15 … 198.53.67.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 64×2 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 198.53.67.8
2.202.151.37.0/26 -> IP class C
Subnet Mask: /26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 22 = 4 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet: 256 – 192 = 64, blok berikutnya: 64+64 = 128, 128+64 = 192
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 64, 128, 192
Host dan broadcast yang valid:

Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.192
  • Alamat Subnet: 202.151.37.0, 202.151.37.64, 202.151.37.128, 202.151.37.192
  • Alamat Broadcast: 202.151.37.63, 202.151.37.127, 202.151.37.191, 202.151.37.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 4×62 = 248
  • Alamat Subnet ke-3: 202.151.37.128
3.191.22.24.0/22 –> IP class B
Subnet Mask: /22 = 11111111.11111111.11111100.00000000 = 255.255.252.0
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22– 2 = 2 host
Jumlah Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 4, 8, 12, 16, dst…
Alamat host yang valid:

  • Alamat Subnet Mask: 255.255.252.0
  • Alamat Subnet: 191.22.24.0, 191.22.24.4, 191.22.24.8, …, 191.22.24.252
  • Alamat Broadcast: 191.22.24.3, 191.22.24.7, 191.22.24.11, …, 191.22.24.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 2×64 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 191.22.24.8
semoga bermanfaat :D

Bila ada yang salah, mohon bimbingannya ! :-)

Cara Mereset atau Menjebol Password Windows dengan HirenBootCD

Jumat, 23 Mei 2014

 Mereset atau Menjebol Password Windows dengan HirenBootCD


 Reset Password Windows Menggunakan Hiren's BootCD. 

Dari ilmu yang saya dapat itu kini saya coba bagikan kepada pengunjung blog ini. Langsung saja silakan simak langkah-langkahnya di bawah ini:

- Download dahulu Hiren's BootCD di sini
- Setelah itu burning ke CD / DVD atau bisa juga disimpan di USB Flash Drive
- Masukkan CD/DVD yang telah berisi Hiren's BootCD ke dalam CD/DVD Room pada komputer Kamu atau bisa juga tancapkan Hiren's BootCD yang disimpan di dalam USB Flash Drive pada USB port di komputer Kamu.

- Restart komputer Kamu kemudian tekan tombol F12, F9, Delete untuk memilih booting from CD/DVD atau USB, tiap type komputer mungkin akan berbeda, pelajari Boot Menu pada komputer yang Kamu gunakan.

- Setelah Hiren's loading dengan sempurna pilih menu Mini Windows XP seperti gambar di bawah

- Tunggu beberapa saat sampai Mini Windows XP loading dengan sempurna, klik tombol Start dan pilih HBCD Menu

- Selanjutnya pilih menu Programs >> Password / Keys >> Windows Login >> NTPWEdit (Reset XP/Vista/7 User Password)

- Pada jendela NTPWEdit carilah file SAM di Local Disk pada komputer Kamu. Lihat ketarangan gambar di bawah!


- Biasanya Local Disk akan di map ke drive [D:] atau ke [E:] tergantung jumlah partisi hardisk pada komputer yang Kamu gunakan.

- Arahkan pencarian ke folder Windows - System32 - config dan pilih file SAM, selanjutnya klik tombol Open



- Perhatikan daftar user pada jendela NTPWEdit pilih user yang sering Kamu gunakan, atau user yang akan di reset password-nya dan klik tombol Change Password.

- Ganti Password sesuai keinginnan Kamu atau jika Kamu ingin mengosongkan passwordnya biarkan field New password dan field Verify kosong, lalu klik tombol OK


- Langkah selanjutnya, jangan lupa menekan tombol Save Changes untuk menyimpan perubahan.


Demikian proses Reset Password Windows Menggunakan Hiren's BootCD, silahkan Shut down Mini Windows XP dan restart komputer Kamu, pastikan password sudah berubah atau telah kosong.

Semoga bermanfaat .

Tips dan Cara Membeli RAM

RAM




     Banyak orang yang tidak mengerti mengenai memory RAM high end. Beberapa beranggapan bahwa memory yang mahal perfomanya lebih bagus dari pada memory biasa. contohnya memory high end merek corsair, G-Skill sering kali dipandang memiliki perfoma yang lebih bagus dibanding memory biasa seperti Vgen, Corsair, Elixir, Avexir, dsb. Harga sepertinya memberikan sugesti bahwa ram mahal tersebut punya perfoma yang lebih baik.
Penjual selalu merekomendasikan ram-ram mahal tersebut pada pengguna awam dengan alasan perfomanya lebih bagus. Padahal hal tersebut tidak benar. Memory baik yang harganya mahal maupun yang value dengan spesifikasi sama misalnya DDR3 PC16000 dan settingan Timming yang sama, perfomanya sama. Pertanyaan lalu mengapa harganya lebih mahal???
Ram High End ditujukan untuk pengguna overclocking atau untuk PC yang dioverclock. Prosesor dan motherboard memiliki standart clock maksimal untuk memory. Tindakan menaikkan clock tersebut disebut dengan overclocking. Sebagai contoh prosesor AMD secara default atau bawaan pabrik berjalan pada clock 200mhz dan memory maksimal pada clock 1333mhz. Anda mau menggunakan memory semahalan apapun bahkan clocknya mencapai 2000mhz sekalipun tetap akan berjalan pada clock 1333mhz. ini adalah setting bawaan pabrik bila anda memaksimalkan RAM anda maka anda harus melalukan overclocking.

RAM High End vs RAM Value 

bila bicara pada kondisi default alias bawaan pabrik maka tidak ada beda perfoma. Keunggulan RAM High End akan terlihat pada saat sistem dioverclock. RAM High End dapat berjalan pada clock yang lebih tinggi dari dibanding memory value. Ram high end memang didesain untuk overclocking sehingga perfoma baru kelihatan setelah sistem dioverclock. Memory yang baik untuk overclock adalah memory yang mampu berjalan pada clock tinggi dengan timming yang ketat. Setiap memory high end memiliki karakter yang berbeda ada yang clock tinggi ada yang timming (CL) ketat, dan ada yang memiliki kedua karakter tersebut. Jadi tidak heran bila harga memory high end lebih mahal dari memory value.

Dual Channel = Dual Kit Memory ????
Hal ini juga sering ditanyakan. Banyak yang beranggapan bahwa agar memory dapat berjalan dual channel maka harus menggunakan memory dual kit. Memory Dual Kit memang dibuat untuk tujuan dual channel. Memory dalam dual kit dibuat dalam waktu yang sama dan nomer seri yang berurutan sehingga bisa dibilang identik dan perfoma keduanya keping memory sama. Tapi harap diingat bahwa DUAL CHANNEL TIDAK SAMA DENGAN DUAL KIT MEMORY!!!!
Mari merujuk pada pengertian dual channel memory. Teknologi dual channel diciptakan untuk menaikkan bandwith memory. Cara yang dilakukan adalah dengan menggabungkan jalur transfer data dari dua buah ram menjadi 1 sehingga didapat perfoma yang lebih tinggi. Diibaratkan 2 buah jembatan digabung jadi satu sehingg daya tampungnya menjadi lebih banyak. Prinsip dual channel adalah seperti itu.
Agar memory dapat bekerja dual channel maka dibutuhkan 2 buah ram. Idealny kedua keping ram memiliki spesifikasi clock yang sama. Bisa saja tidak sama nantinya ram dengan clock yang lebih tinggi clock akan mengikuti ram yang lebih rendah. Untuk mendapatkan perfoma dual channel cukup menggunakan 2 buah ram sejenis tidak harus menggunakan dual kit memory
Penggunakan dual kit lebih tepat untuk tujuan overclocking. Dengan menggunakan dual channel kit maka maksimal clock yang didapatkan untuk setiap keping memory saat dioverclock adalah sama sehingga tidak ada yang pincang. Itulah gunanya menggunakan memory dual kit.

Heatspreader vs Non Heatspreader
Ketakutan panas menurut saya adalah alasan mengapa banyak pengguna lebih memilih memory dengan heatspreader. Memang benar fungsi HS adalah untuk mengurangi panas memory yang berlebihan pada chip memory. Penggunaan HS dipandang dapat memperpanjang umur memory. Pemahaman ini tidaklah salah tetapi terkadang penggunaan yang tidak tepat.
Memory dengan HS lebih tepat dan wajib bagi pengguna PC Overclock, sehingga tidak heran bila memory high end dijual dengan HS. Hal ini digunakan untuk meredam panas memory yang terjadi saat memory dioverclock. Namun apakah HS perlu untuk sistem default???
Menurut saya terlalu berlebihan sebuah PC biasa dengan settingan standart menggunakan memory dengan HS. Memory dibuat dengan standart pabrik. Ketika pabrik memberi label clock memory 1333mhz maka memory tersebut dapat berjalan pada 1333 tanpa ada masalah. Tentu sudah pasti lolos pengujian kualitas dari pabrik. Memory dengan kemampuan berjalan pada 1333 akan bersuhu normal sehingga tidak perlu menggunakan pendingin passive tambahan. Sekali lagi pabrik sudah memberi garansi memory tersebut bisa berjalan normal di clock 1333mhz. Jadi tidak perlu memory dengan HS bila PC pada kondisi default. Lagi pula hampir semua merek menerapkan lifetime warranty sehingga tidak masalah menggunakan memory non HS.
Bagaimana jika gosong???
Logika yang masuk akal, memory gosong karena kepanasan. Memory akan panas bila berjalan pada clock diatas standartnya dan voltase memory yang berlebihan. Dalam hal overclocking memang diperlukan penambahan voltase pada memory agar memory dapat lebih stabil. Tindakan ini tentu saja membuat memory kepanasan dan bisa berakibat gosong. Jadi memory tidak akan mengalami gosong bila tidak dioverclock.

Kesimpulannya 
Bila anda tidak mengerti overclock atau komputer anda hanya ingin berjalan dengan settingan pabrik maka cukup membeli memory value biasa. Mengenai merek apa yang anda pilih pertimbangan yang diperlukan adalah masalah kemudahan garansinya. Pilihlah memory yang mudah klaim garansi. Sekali lagi memory high end hanya akan menunjukkan perfomanya ketika sistem dioverclock bila semua pada settingan default, perfomanya akan sama dengan memory value biasa.

Selasa, 20 Mei 2014

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA !

Pengertian Procesor Dan Urutan Kualitas Procesor

Pengertian Procesor Dan Urutan Kualitas Procesor


Processor sering disebut sebagai otak dan pusat pengendali computer yang didukung oleh komponen lainnya. Processor adalah sebuah IC yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer dan digunakan sebagai pusat atau otak dari komputer yang berfungsi untuk melakukan perhitungan dan menjalankan tugas.

Unit Pemroses Sentral (UPS) (bahasa Inggris: Central Processing Unit; CPU), merujuk kepada perangkat keras komputer yang memahami dan melaksanakan perintah dan data dari perangkat lunak. Istilah lain, pemroses/prosesor (processor), sering digunakan untuk menyebut CPU. Adapun mikroprosesor adalah CPU yang diproduksi dalam sirkuit terpadu, seringkali dalam sebuah paket sirkuit terpadu-tunggal.

Sejak pertengahan tahun 1970-an, mikroprosesor sirkuit terpadu-tunggal ini telah umum digunakan dan menjadi aspek penting dalam penerapan CPU.

Pengertian Procesor Dan Urutan Kualitas Procesor

Berikut ini urutan kualitas procesor dari generasi ke generasi

INTEL
 
4004 Microprocessor
8008 Microprocessor
8080 Microprocessor
8086-8088 Microprocessor
286 Microprocessor
Intel386™ Microprocessor
Intel486™ DX CPU Microprocessor
Intel® Pentium® Processor
Intel® Pentium® Pro Processor
Intel® Pentium® II Processor
Intel® Pentium II Xeon® Processor
Intel® Celeron® Processor
Intel® Pentium® III Processor
Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel® Pentium® 4 Processor
Intel® Xeon® Processor
Intel® Itanium® Processor
Intel® Itanium® 2 Processor
Intel® Pentium® M Processor
Intel Pentium M 735/745/755 processors
Intel E7520/E7320 Chipsets
Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Intel Pentium D 820/830/840
Intel Core 2 Quad
Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Intel i3/i5/i7
Socket LGA 775:
Celeron 430
Celeron 430
Celeron 3200
Pentium IV 521
Pentium IV 630
Dual Core E2140
Dual Core E2160
Dual Core E2200
Dual Core E5300
Dual Core E5400
Dual Core E5200
Dual Core E5500
Dual Core E5700
Dual Core E5700
Dual Core E5400
Dual Core E5300
Dual Core E5500
Dual Core E5800
Dual Core E6500
Core 2 Duo E7400
Core 2 Duo E7500
Core 2 Duo E7500
Core 2 Duo E7400
Core 2 Quad 8200
Core 2 Quad 8300
Core 2 Quad 8200
Core 2 Quad 8300
Core 2 Duo E8400
Core 2 Quad 8400
Core 2 Quad 9400
Socket LGA 1156:
Core i3 530
Core i3 540
Core i3 550
Core i5 650
Core i5 655K
Core i5 661
Core i5 760
Core i7 870
Core i7 875K
Core i7 960
Core i7 970
Core i7 980x

AMD

Socket AM2:
Sempron 1200
Sempron 2600
Athlon 64 3500
Athlon II X2 220
Athlon X2 3600
Athlon X2 5000
Athlon X2 5000+
Athlon X2 7550
Opteron 1352
Opteron 1354
Opteron 2214 HE
Opteron 2387
Opteron 6128
Opteron 6168
Phenom X3 8450
Socket AM3:
Sempron 140
Sempron 140
Sempron 145
Athlon II X2 240
Athlon II X2 245
Athlon II X2 250
Athlon II X2 255
Athlon II X2 260
Athlon II X2 265
Athlon II X3 440
Athlon II X3 445
Athlon II X3 450
Athlon II X4 635
Athlon II X4 640
Athlon II X4 645
Phenom II X2 550
Phenom II X2 555 Black Edition
Phenom II X2 560 Black Edition
Phenom II X4 945
Phenom II X4 955 Black Edition
Phenom II X4 965 Black Edition
Phenom II X4 970 Black
Phenom II X6 1055T
Phenom II X6 1075T
Phenom II X6 1090T BK
Phenom II X6 1100T BK


Semoga bermanfaat :D

KOMPUTER

Senin, 19 Mei 2014